Posted by : Unknown Senin, 25 April 2016

Camera Angle dalam pengertian karya audio visual berati Sudut pengambilan gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada pada situasi tertentu dalam membidik obyek  Pemakaian Camera Angle ini diharapkan dapat menghasilkan suatu peristiwa atau keadaan obyek dalam bidikan kamera agar lebih terlihat menarik dan mampu mengilustrasikan kedinamisan suatu keadaan. Setiap hasil bidikan dalam pandangan kamera mempunyai kandungan makna dan nilai tertentu dari jenis angle yang dipakainya. Jenis-jenis Camera Angle tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Top Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera berada dalam posisi tepat di atas obyek bidikan, atau setara dengan arah jarum jam menunjuk angka pukul 12.00
Fungsi dari teknik ini menjelaskan tentang obyek yang dibidik itu dalam keadaan tertekan, misalkan untuk pengadegan obyek dalam keadaan sedih, karena sedang dimarahi oleh ayahnya atau juga seseorang yang lagi diputusin hubungan dengan ceweknya. Pada keadaan yang ramai dimana obyek bidikan banyak akan mengisyaratkan suatu obyek terlihat lebih kecil dan menunjukkan kesan perspektif menurun

2. High Angle
Teknik pengambilan gambar  ini dilakukan dengan posisi kamera berada diatas obyek dengan kemiringan tertentu dan posisinya bisa berada disekitar atas obyek, bisa kiri, kanan, depan maupun dibelakang obyek tergantung dari permintaan sutradara yang mendirectnya.
Fungsi dari teknik ini adalah untuk menciptakan karakter obyek menjadi tertekan, dan pandangan obyek dalam bidikan kamera terlihat lebih kecil. Teknik ini juga cocok dipakai untuk menerangkan kesan luas seperti menceritakan tentang pemandangan alam misalnya suasana pedesaan dengan kesegaran pepohonannya atau suasana perkotaan yang dipenuhi dengan gedung-gedung pencangkar langit.

3. Eye Level Angle
Teknik pengambilan gambar ini dilakukan dengan posisi kamera berada sejajar dengan obyek dalam pandangan mata secara horizontal, dimana dalam praktek pengambilannya bisa berada di kiri, kanan, depan maupun dibelakang obyek tergantung dari permintaan sutradara yang mendirecnya.
Fungsi dari teknik Teknik ini juga cocok dipakai untuk menerangkan kegiatan apa saja dalam dari obyek yang dibidiknya, misalnya orang yang lagi menatap sesuatu, orang yang lagi melakukan penjamuan makan malam serta kegiatan-kegiatan sehari-hari lainnya

4. Low Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera berada dalam posisi di bawah obyek bidikan Pengertian lain memberikan penjelasan bahwa pengambilan teknik ini dilakukan dengan posisi kamera berada dibawah obyek
Fungsi dari teknik ini adalah untuk menciptakan karakter obyek menjadi berkekuatan tinggi terlihat perkasa, dan pandangan obyek dalam bidikan kamera terlihat perspektif yang meninggi hingga sang obyek seperti sorang jagoan yang macho

5. Frog Angle  
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera berada dalam posisi di sejajar dengan alas dimana posisi kamera berdiri dalam ketingihan kurang lebih 30 cm. Pengertian lain menyamakan dengan penjelasan bahwa pengambilan teknik ini dilakukan dengan posisi kamera berada sejajar alas kamerah misalnya tanah.
Fungsi dari teknik  ini adalah untuk menciptakan karakter obyek menjadi dalam keadaan lebih jelas. Teknik ini juga cocok dipakai untuk menerangkan kegiatan apa saja dalam dari obyek yang dibidiknya, misalnya mobil yang melesat di jalan raya, Tampilan binatang dengan menunjukkan detil karakter dari obyek yang dibidik agar terlihat dramatis.

6. Bottom Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera berada dalam posisi tepat di bawah obyek bidikan, atau setara dengan arah jarum jam menunjuk angka pukul 06.00. atau 18.00.
Fungsi dari teknik  ini menjelaskan tentang obyek yang dibidik itu dalam keadaan diatas, misalkan untuk pengadegan obyek dalam perjalanan di sebuah hutan disampingnya terdapat pohon-pohon yang menjulang tinggi. Untuk mendapatkan gambar yang dramatik maka perlu adanya visualisasi pohon yang dilihat oleh tokoh karena ada kapal terbang yang melewati di atas kepalanya, sehingga secara otomatis tokoh akan melihat ke atas. Pada keadaan tertentu bidikan dari teknik ini akan berkesan menimbilkan perspektif yang dalam dengan suasana meninggi.



Terimakasih,,

Assalamualaikum

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Teknik, Informasi, dan Komunikasi - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -